Selama di perjalanan, bertakbirlah hingga tiba di lokasi salat id. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar,
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berangkat shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Al Fadhl bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin’Abbas, ‘Ali, Ja’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, dan Ayman bin Ummi Ayman, mereka mengangkat suara membaca tahlil (laa ilaha illallah) dan takbir (Allahu Akbar)."
Disyariatkan takbir dilakukan dengan menegeraskan suara. Lafazh takbirnya adalah,
“Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya)”
Baca Juga: Ernest Prakasa: Kasus Prostitusi Online Seleb Tak Perlu Dibahas, Cuma Pengalihan Isu Penting
Para wanita dan anak kecil juga patut diajak berangkat salat id. Adab-adab wanita ketika keluar rumah tetap harus diperhatikan, yaitu tidak berhias diri berlebihan dan tidak memakai harum-haruman.
Dianjurkan pula untuk berangkat dengan berjalan kaki, kecuali jika ada hajat.
Tata cara salat Idul Adha
Berbeda dengan salat fardhu (wajib), tidak ada salat sunnah rawatib (salat sunnah qabliyah dan ba'diyah) sebelum melaksanakan salat id. Adzan dan Iqomah pun ditiadakan.
Sama seperti salat Idul Fitri, salat Idul Adha berjumlah dua rakaat.