SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengajak Indonesia untuk tidak percaya atas tindakan Pemerintah China terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
Apalagi, mengenai kamp yang dibangun di Xinjiang yang dikatakan bahwa kamp itu bukan merupakan kamp penahanan, namun kamp pelatihan untuk mencegah terorisme dan pengentasan kemiskinan.
Pampeo menyebutkan, tindakan China terhadap Muslim Uighur di Xinjiang merupakan contoh yang mengancam umat beragama.
Baca Juga: Mulai 7 November 2020, Lewat Tol Kayuagung-Palembang Harus Bayar
Baca Juga: Insiden Penusukan di Gereja Nice, Emannuel Macron: Prancis Akan Lawan Teroris Islam
Hal itu disampaikan Pompeo saat acara dialog dengan organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang merupakan organisasi sayap kanan NU di Jakarta, Kamis 29 Oktober 2020.
"Ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama adalah peran Partai Komunis Tiongkok terhadap orang-orang dari umat mana pun, Muslim, Buddha, Kristen, juga praktisi Falun Gong," kata Pompeo dikutip dari Antara.
Isu Muslim Uighur di Xinjiang merupakan salah satu poin yang mendasari konflik antara kedua Negara, yakni AS dan China.
Baca Juga: Mahathir Mohamad: Macron Primitif!