Dia menjelaskan, kegilaan politik saat ini dimulai pada tahun 2016.
"Pertama, karena Brexit telah merusak ekonomi Inggris begitu lama sehingga setiap ketidakpastian pasar ekstra mengarah pada turbulensi yang jauh lebih besar daripada sebelumnya," ujar Dittert.
"Kedua, karena Brexit dan pemikiran magis yang melekat dari Inggris yang berdaulat yang dapat berjalan dengan caranya sendiri di dunia abad ke-21 yang terglobalisasi, terlepas dari perkembangan internasional, mendai awal dan akhir pemikiran rasional," pungkasnya. ***