China Balas Dendam kepada Uni Eropa Atas Hukuman Pelanggaran HAM Uighur, Politisi Jerman: Kurang Ajar

- 23 Maret 2021, 17:30 WIB
Poster yang dibentangkan dalam aksi tolak pembantaian uighur China, di depan Kantor Kedutaan Kanada untuk AS, 19 Februari 2021.
Poster yang dibentangkan dalam aksi tolak pembantaian uighur China, di depan Kantor Kedutaan Kanada untuk AS, 19 Februari 2021. /Reuters/Leah Millis/

SEPUTARTANGSEL.COM - Uni Eropa memutuskan untuk menjatuhkan hukuman terhadap China atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Uighur di Xinjiang.

Keputusan Uni Eropa ini juga telah didukung oleh sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, dan Australia.

Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa komunitas internasional bersatu menentang pelanggaran HAM dan meminta China untuk menghentikan perbuatan diskriminatif serta penindasan yang dilakukan kepada Uighur di kamp-kamp Xinjiang.

Baca Juga: Muncul Gunung Emas di Kongo dan Pasir Emas di Maluku, Sebagai Bagian Tanda-Tanda Akhir Zaman?

Baca Juga: AS dan Inggris Dukung Uni Eropa untuk Jatuhkan Hukuman kepada China Atas Pelanggaran HAM Uighur di Xinjiang

Menanggapi hukuman tersebut, China langsung tancap gas untuk balas dendam kepada Uni Eropa.

Mereka mengatakan telah menjatuhkan hukuman keada 10 orang dari Uni Eropa. Di antaranya yakni Politisi Jerman Reinhard Butikofer dan Akademisi Adrian Zenz

Reinhard merupakan Ketua Delegasi Parlemen Eropa untuk hubungan dengan China.

Baca Juga: Recall Avanza dan Xenia, Merek Lain Juga Pernah Alami, Tinggal Ganti, Beres Kok

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Sumber: Al Jazeera


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x