Baca Juga: Bulan Ramadhan, Vaksinasi Covid-19 Tetap Dilakukan Meski Penyuntikan pada Malam Hari
Baca Juga: Angka Kematian Hampir Tembus Setengah Juta Jiwa, Joe Biden dan Kamala Haris Akan Lakukan Hal Ini
Presiden Erdogan mengaku hal tersebut takkan bisa direalisasikan dengan mudah lantaran Turki dan AS masih berseberangan dalam persoalan orang-orang Kurdi.
"Baru-baru ini, kita semua melewati masa yang menguji persahabatan Turki dan AS," kata Erdogan.
"Kita tak dapat melihat sokongan dan solidaritas yang diharapkan dari sekutu NATO, khususnya dalam melawan kelompok 'teroris' PKK (orang-orang Kurdi) dan perluasannya," ujar Presiden Turki itu.
Baca Juga: China Tiba-tiba Minta Damai dan Mengaku Tidak Berniat Menantang AS, Tiongkok Menyerah?
Turki mengharapkan adanya 'sikap yang jelas dari sekutu kita semua'. Presiden Erdogan merasa dukungan dari NATO sangat penting bagi Turki dalam memerangi orang-orang Kurdi.
Pasalnya, serangan demi serangan terus dilancarkan PKK terhadap pemerintah Turki. Pekan lalu, kata Erdogan, ada 13 warga Turki yang tewas dalam 'serangan teroris yang berbahaya'.
Presiden Erdogan menambahkan, sebenarnya Turki dan AS lebih mengedepankan kesamaan kepentingan ketimbang 'perbedaan pendapat'.