Putranya Dibunuh, Ibu Ini Puasa Hingga Mati Demi Meraih Keadilan

- 14 Januari 2021, 07:30 WIB
Ganga Maya Adhikari.
Ganga Maya Adhikari. /Foto: Online Khabar/

Baca Juga: Bantu Penyembuhan Covid-19, PMI Tangsel Gelar Donor Plasma Konvalesen

Hal itu mendorong Nanda Prasad Adhikari untuk sekali lagi melakukan puasa yang secara tragis berakhir dengan kematiannya pada 22 September 2014.

Kematiannya kemudian menarik perhatian lokal dan internasional sehingga memaksa pemerintahan saat itu di bawah kepemimpinan Sushil Koirala untuk menyampaikan komitmen enam poin kepada Ganga Maya Adhikari yang melanjutkan kampanye puasa sampai mati.

Komitmen yang diberikan pemerintah adalah menghadirkan semua terdakwa di pengadilan, mengambil tindakan terhadap mereka bahkan jika mereka berada di luar negeri, memastikan pengobatan seumur hidup untuk Ganga Maya Adhikari, menanggung biaya hidup keluarganya, memberikan rasa aman baginya dan putra sulungnya Nur Prasad Adhikari, dan mengatur kremasi dan upacara pemakaman lainnya untuk mendiang suaminya.

Baca Juga: Whatsapp Katakan Kebijakan Terbarunya Tak Akan Pengaruhi Aplikasimu, Kalau Kamu Tak Lakukan Ini

Baca Juga: Ujian Ilmu Sapi Dipromosikan di India Guna Melindungi Hewan Itu

Akhirnya berharap keadilan akan segera diperoleh, Ganga Maya Adhikari mengakhiri puasanya. Padahal para pelakunya bebas hingga saat ini dan menikmati kebebasannya di luar negeri.

Sedangkan Nur Prasad Adhikari, saudaranya Krishna Prasad Adhikari, harus menjalani hukuman penjara dua tahun setelah dinyatakan bersalah melakukan penyerangan terhadap pejabat pemerintah. Tetapi dia telah dibebaskan pada bulan Desember. Seperti dilansir Seputartangsel.com dari Union of Catholic Asian News.

Tidak ada jalan lain untuk menarik perhatian pada seruannya untuk keadilan bagi putranya.

Baca Juga: Vaksinasi Ternyata Belum Menjamin Bebas Covid-19. Begini Detailnya

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x