Baca Juga: Elnusa Kembangkan Bisnis. Mau Modifikasi Motor Konvensional Jadi Motor Listrik, Di Sini Tempatnya
Keluarga Adhikari mengatakan bahwa pembunuhan itu bisa jadi akibat konflik yang bersumber dari sengketa tanah. Sasaran yang dituju adalah Nur Prasad Adhikari, saudaranya Krishna Prasad Adhikari.
Nur Prasad Adhikari menyatakan bahwa setelah kejadian pembunuhan Krishna Prasad Adhikari,"Dia didekati dan disuruh tetap diam. Jika tidak seluruh keluarga akan dimusnahkan."
Nanda Prasad Adhikari, ayah Krishna Prasad Adhikari, mengajukan tuntutan. Namun, sebelum investigasi dapat dimulai, kasus tersebut dibatalkan. Karena daerah tersebut merupakan tempat konflik yang berada di bawah kewenangan Dewan Menteri. Semua kasus yang diajukan melawan pemimpin dan kader partai Maois di bawah Undang-Undang Gangguan dan Teroris harus ditarik.
Baca Juga: Derita Warga Palestina di Tanah Sendiri, Ditindas Pemukim Liar Israel
Baca Juga: Tagar Tolak Divaksin Sinovac Sempat Jadi Trending Twitter, Begini Alasan Kenapa Vaksinasi Wajib
Tetapi atas campur tangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, penyelidikan kasus tersebut dilanjutkan. Baru pada Agustus 2013, sembilan tahun setelah pembunuhan itu, polisi mewawancarai saksi dan mencatat pernyataan mereka.
Awalnya, atas pernyataan tersebut, penangkapan dilakukan sehingga Nanda Prasad Adhikari dan Ganga Maya Adhikari mengakhiri puasa mereka.
Namun karena tekanan dari kelompok Maois, para tersangka akhirnya dibebaskan. Penangkapan selanjutnya digagalkan politisi yang berpengaruh.
Baca Juga: Mengaku Punya 1.000 Pacar, Harun Yahya Dihukum 1.075 Tahun Penjara