Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menyeret beragam kasus yang ditangani Polisi.
Pasalnya pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo sebagai 'Polisinya Polisi' membuka mata publik terhadap perlakuan polisi terhadap beragam kasus.
Selama ini masyarakat disuguhi dengan pelayanan Polisi yang sangat terlihat pilih-pilih.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Syur Ferdy Sambo dengan Nikita Mirzani, Real atau Hoaks?
Hal itu diungkapkan selebriti fenomenal dan sering berurusan dengan Kepolisian, Nikita Mirzani.
Kali ini Nikita Mirzani menyuarakan seorang mantan supir bernama Sulaeman.
Dalam unggahan Instagram Nikita Mirzani di akunnya @nikitamirzanimawardi_172 menuding aparat negara yang gercep (gerak cepat-red) kalau yang dilaporkan dirinya.
Sedangkan laporan istri Suleman, bernama Rini dan seorang pembantu bernama Lia.
"Jangan aparatur negara gercep kalau org yang nge laporin saya mulu," kata Nikita Mirzani pada Kamis, 8 September 2022.
"Mentang2 ada titipan plus atensi. Coba bapak Dewan komisi 3 @ahmadsahroni88 yang terhormat, atensi itu laporan ini yang mohon keadilan buat suami nya, leman," lanjut Nikita.
Nikita menyebut telah satu tahun lebih, bahkan hampir dua tahun laporan Rini ke Polres Jakarta Selatan mengenai kasus penyekapan tak berjalan.
"Di mana kalian HAM, Komisi 3 yang selalu bela rakyat katanya. HAM yang selalu mentingin rakyat juga katanya. Kemana kalian. Apa karna Leman itu supir dan lia itu hanya Pembantu jadi kasus ini disepele kan?" ujar Nikita Mirzani.
Nikita menyebut Lia mengalami trauma sampai sekarang atas tindakan penyekapan tersebut.
"Komisi 3 mana suaraaaaa nyaaaah !!!" lantang Nikita Mirzani.
Nikita juga membandingkan kasus penyekapan yang dialami oleh Leman dan Lia diduga dilakukan oleh artis Nindy Ayunda dan Dito Mahendra.
"Apa saya harus memimpin Dulu Demi untuk minta keadilan saudara Rini ke istana negara sekalian. Tunggu ya Rini selesai saya berobat saya temenin deh minta keadilan sampai kelobang semut pun saya temenin..," tantang Nikita Mirzani.
Nikita pun menyebut akun Instagram Kapolri, Bareskrim. Humas Polda Metro Jaya serta Polres Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kenapa Nikita Mirzani Diam Saja Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J? Ini Penjelasannya
"Kenapa kalian bungkam atau tidak mau bersuara atas kasus penyekapan dan penganiayaan yang ada laporannya di polres jaksel," ujar Nikita Mirzani.
Dikatakannya bahwa Rini dan Lia telah memohon keadilan dan sudah bolak-balik ke Polres Jaksel.
"Tapi tidak ada jawaban yang jelas selalu ngambang, apakah karena saudara Leman dan Lia yang disekap bukan orang besar sehingga ga perlu keadilan buat mereka," murka Nikita Mirzani.
Nikita juga mengaitkan dengan kasus yang kini ramai jadi sorotan, kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
"Kasus ini sama dengan kasus Ayang shambooh beda nya ga di DOR, dan yang melakukan penyekapan plus penyiksaan pun di duga oknum brimob dengan memakai Senjata Laras Panjang," ungkapnya.
Menurut Nikita Mirzani, semua bukti sudah lengkap di Polres Jakarta Selatan. Tetapi belum mendapatkan perhatian Polisi.
"Harus dengan cara apa lagi saudara Eman dan Lia mendapatkan keadilan. Apa harus mereka tidur an depan istana negara Baru bisa dapet perhatian dari kepolisian??" geramnya.
Tak hanya Polisi yang terkena senggol murka Nikita Mirzani.
Pengacara kondang Hotman Paris yang kini rajin membela kasus rakyat kecil pun ikut terseret.
"Mana suara nya bang @hotmanparisofficial yang katanya bela rakyat kecil. Smp bikin posko 911. Apa karna kasus ini ga viral jadi agak males gitu bantuin nya," ujar Nikita Mirzani.
Bahkan pada pungkasan unggahannya Nikita Mirzani membandingkan dengan kerja Polres Banten yang cepat menangani laporan terhadap dirinya.
Baca Juga: Heran Polisi Tak Tahan Nikita Mirzani karena Urus Tiga Anak, Dokter Eva: Alasan yang Terlalu Dibuat
"@polisijaksel Jangan mau kalah sama polisi banten Dong garcep bgt mereka. Saksi blm Di panggil ga ada mediasi jg langsung main tangkep2 aja ga perlu nunggu 1 thn. 2 minggu cukup untuk bikin heboh 1 Indonesia," pungkasnya. ***
