Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Java Jazz Festival 2022 akhirnya kembali hadir bagi para pecinta musik jazz, setelah sempat vakum pada tahun 2021.
Java Jazz Festival tahun ini akan diselenggarakan dengan cara berbeda, mengingat situasi saat ini, dimana Jakarta menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Dalam masa PPKM level 2 sendiri, konser musik dapat dilakukan secara tatap muka (offline), namun akan ada peraturan-peraturan yang diterapkan dalam rangka menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.
Para penonton yang diperbolehkan untuk menghadiri Java Jazz Festival 2022 kali ini diwajibkan mematuhi seluruh protokol kesehatan yang diberlakukan.
Pada konferensi pers Java Jazz Festival 2022, Dewi Gontha selaku Presiden Direktur PT Java Festival Production menjelaskan kepada awak media mengenai penerapan protokol kesehatan yang akan diberlakukan.
“Mengingat kondisi saat ini, Java Jazz Festival akan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku,” kata Dewi Gontha.
Baca Juga: Chandrika Chika Akan Diperiksa Polisi Siang Ini Terkait Kasus Pengeroyokan oleh Putra Siregar
Salah satu konsekuensi penerapan protokol kesehatan tersebut adalah tidak diperbolehkannya anak usia 12 tahun ke bawah untuk datang menonton.
Pasalnya, seluruh penonton yang hadir diwajibkan mengunggah dan memiliki akun PeduliLindungi miliknya sendiri.
“Untuk anak usia 12 tahun ke bawah tidak bisa untuk datang menonton,” ucap Dewi.
Sementara untuk anak usia 12 hingga 17 tahun diperbolehkan untuk menonton dengan syarat telah menerima vaksin primer dan memiliki akun PeduliLindungi miliknya sendiri.
Untuk orang dewasa atau mereka yang berusia 17 tahun ke atas, diwajibkan trlah menerima vaksin dosis lengkap, yaitu vaksin primer dan vaksin booster. Bukti vaksinasi tersebut harus dapat ditunjukkan melalui aplikasi PeduliLindungi yang ditunjukkan kepada petugas saat memasuki arena penyelenggaraan Java Jazz Festival 2022.
Selain itu, mereka yang diperbolehkan memasuki arena acara juga harus memiliki status warna hijau pada aplikasi PeduliLindjngi miliknya, yang juga berarti sedang tidak terpapar dan tidak memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19.***
