Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Indra Kenz dinilai tak koperatif dalam penyidikan kasus pencucian uang dan penipuan berkedok investasi melalui aplikasi Binomo.
Pasalnya kuat dugaan bahwa pria yang dijuluki crazy rich Medan itu telah menghilangkan barang bukti, sebelum menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 24 Februari lalu.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan bahkan mengatakan, ada lebih dari satu barang bukti yang dihilangkan Indra Kenz.
Baca Juga: Raffi Ahmad Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Gendong Rafathar, Ternyata Ini Penyebabnya
"Dia (Indra Kenz) menghilangkan barang buktinyalah, mau diambil (ponsel dia hilang katanya. Dia tidak ada handphonenyalah, Komputernya hilanglah," ungkap Whisnu dikutip SeputarTangsel.Com dari ANTARA pada Kamis, 17 Maret 2022.
"Kalau handphonenya ada kan bisa keliatan tuh sama monitornya," jelas Whisnu.
Saat menjalani pemeriksaan awal Indra Kenz bahkan telah meggunakan ponsel baru, yang mana di dalamnya tidak ditemukan data apapun yang berhubungan dengan kasusnya.
Atas hal itu, Brigjen Pol Whisnu menduga ada sosok di belakang Indra Kenz yang membimbingnya untuk melakukan semua hal tersebut.
Baca Juga: Turut Terima Uang dari Doni Salmanan, Giliran Arief Muhammad dan Reza Arap yang Diperiksa Bareskrim
"Enggak ada (bukti,red). Kami bongkar enggak ada apa-apanya. Karena dia udah hilangkan, kayaknya ada yang ngajarin," kata Whisnu.
Indra Kenz bahkan menolak disebut sebagai afiliator, dirinya bersikukuh hanya sebagai pengguna sikapnya tersebut lantas dinilai seakan-akan hendak menutupi pemilik aplikasi Binomo yang sebenarnya.
"Menolak dia afiliator. Dia pemain doang, tapi waktu ditangkap ponselnya baru. Jadi kamu lagi dalami," terang Wishnu.
Tak hanya menghilangkan barang bukti, tunangan selebgram Vanessa Khong itu juga diduga telah mengamankan asetnya dengan memindahkan sejumlah uang yang ada di rekeningnya.
"Pada saat kami mau sita, dia (Indra Kenz) kan rekeningnya udah sedikit. Sudah ada yang ajarin tuh. Cuma Rp1,8 miliar rekeningnya tuh. Udah dipindahin," ujar Wishnu.
Pihak kepolisian bahkan meminta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) guna mengetahui aliran dana tersebut.
"Nah kamu lagi minta bantuan PPATK buat melacak rekeningnya ke mana aja. Kami enggak bisa buka rekeningnya, kan yang bisa PPATK. Nanti dari PPATK kami dapat tuh transaksinya ke mana-mana, lalu kami cek," ungkap Wishnu.
Padahal menurut Whisnu, sikap tidak kooperatif Indra Kenz itu justru akan memberatkan dirinya sendiri di mata hukum.***
