Tanggapi Kasus Gofar Hilman yang Dinilai Kompleks, Arie Kriting Desak RUU TPKS Disahkan

- 12 Februari 2022, 12:54 WIB
Arie Kriting menanggapi kasus Gofar Hilman yang dinilainya sangat kompleks dan mendesak RUU TPKS disahkan
Arie Kriting menanggapi kasus Gofar Hilman yang dinilainya sangat kompleks dan mendesak RUU TPKS disahkan /Instagram/@arie_kriting/

SEPUTARTANGSEL.COM - Komika Arie Kriting ikut menanggapi kasus Gofar Hilman yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita yang mempunyai akun Twitter @quweenjojo atau Syerin.

Arie Kriting melihat kasus tuduhan pelecehan seksual Gofar Hilman tersebut sangat kompleks.

Menurut Arie Kriting, berpihak pada korban tetap wajib dilakukan, namun akan menjadi rumit jika ternyata ada unsur fitnah kepada terduga pelaku yaitu Gofar Hilman.

Baca Juga: Gofar Hilman Beberkan Kelanjutan Kasus Tuduhan Pelecehan Seksual yang Menimpanya, Netizen: Laporin Balik!

Akan tetapi, selama kasus tersebut belum bisa dibuktikan, maka publik wajib membela si korban.

Pilihan tersebut pasti akan memberatkan kepada pihak yang dituduh, dan sama beratnya bagi korban dalam membuktikan kasus itu.

"Tapi sampai bisa dibuktikan sebaliknya, kewajiban kita tetap berada pada sisi korban dulu," cuit Arie Kriting dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Arie_Kriting pada Sabtu, 12 Februari 2022.

Baca Juga: Gofar Hilman Ungkap Ketidakjelasan Kasus Pelecehan yang Dituduhkan Padanya: Gue Sudah Didakwa di Ranah Sosial

"Berat pasti buat yang dituduh, sama beratnya buat korban untuk membuktikan kejadian itu pernah terjadi," lanjutnya.

Maka dari itu, Arie Kriting menilai belum ada aturan yang membahas mengenai kasus dari Gofar Hilman tersebut.

Stand up komedian itu pun mendesak agar RUU-TPKS disahkan agar ada instrumen untuk menyikapi kasus semacam itu.

"Makanya kita itu butuh RUU-TPKS biar ada instrumen untuk menyikapi hal semacam ini," tegas Arie Kriting.

Baca Juga: Akibat Dugaan Pelecehan Seksual, Instagram Gofar Hilman Diserbu Netizen

Sementara itu, Arie juga meminta kepada publik agar tidak latah dalam melakukan framing terhadap video permintaan maaf korban yang dinilai merupakan tekanan dari pihak Gofar Hilman.

Menurutnya, kita semua harus melihat sebuah keadilan yang berada di dua sisi.

"Tidak usah latah juga membuat framing lagi bahwa video pengakuan korban itu karena tekanan dari pihak Bung Gofar, seperti yang disajikan dalam film Penyalin Cahaya," ujarnya.

"Keadilan itu harus ada di dua sisi," tambah Arie.

Sebelumnya, Syerin atau pemilik akun Quweenjojo sempat membuat heboh publik atas pengakuan dirinya yang mendapatkan pelecehan seksual dari Gofar Hilman.

Akan tetapi, Gofar membantah telah melakukan pelecehan seksual tersebut.

Akhirnya, Syerin pun meminta maaf kepada penyiar radio tersebut.

Syerin mengaku bahwa tuduhan yang ditujukkan kepada Gofar hanya sebagai delusi semata.

"Itu adalah tuduhan yang tidak benar, dibuat berdasarkan delusi dan imajinasi saya. Kejadian pelecehan itu sebenarnya tidak ada," tulis Syerin di akun Twitternya.

"Untuk itu, saya, dan kedua orangtua saya, memohon pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada Gofar dan keluarga, juga seluruh pihak yang merasa dirugikan atas kesalahan yang pernah saya perbuat. Saya sudah belajar banyak dari kekeliruan ini," tambahnya.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah