Konser Rap Travis Scott di Houston AS Rusuh, 8 Penonton Tewas  

- 7 November 2021, 14:23 WIB
Kondisi konser Travis Scott di Houston yang menewaskan 8 orang
Kondisi konser Travis Scott di Houston yang menewaskan 8 orang /Foto: Twitter @ONACASELLA/ via Reuters//

SEPUTARTANGSEL.COM – Konser rap yang dibintangi Travis Scott rusuh. Hal tersebut sedikitnya menewaskan delapan orang, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Tragedi yang menimpa konser rap yang menghadirkan bintang utama Travis Scott terjadi di NGR Park, Houston, Amerika Serikat (AS), Jumat malam 5 November 2021.

Penonton konser rap Travis Scott yang berjumlah sekitar 50.000 orang berdesak-desakan.  Saat menuju panggung, mereka mulai pingsan hingga terinjak-injak. Beberapa dari mereka tampak seperti menderita serangan jantung atau masalah medis lainnya.

Baca Juga: Intelijen AS Sebut Asal-usul Covid-19 Tidak Akan Pernah Diketahui, China: Lelucon Politik

Dua puluh lima orang dibawa ke rumah sakit dengan ambulan. Beberapa dari mereka benar-benar mengalami serangan jantung. Tiga belas di antaranya masih dirawat di rumah sakit hingga Sabtu, 6 November 2021, setelah lima pasien keluar.

Walikota Sylvester Turner mengatakan kepada pers, delapan orang meninggal. Meski satu orang belum diketahui identitasnya, sebagian besar yang tewas berusia 14 hingga 27 tahun.

“Itu terjadi tiba-tiba dan sekaligus. Sepertinya baru saja terjadi… Hanya dalam beberapa menit,” ujar Asisten Kepala Eksekutif Polisi, Houston Larry Satterwhite sebagaimana dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Minggu 7 November 2021.

Satterwhite mengatakan, melihat kekacauan yang terjadi dia segera bertemu dengan promotor dan akhirnya pertunjukan dihentikan.

Baca Juga: Joe Biden Pastikan AS Akan Bela Taiwan dari China

Polisi setempat masih menyelidiki insiden yang terjadi. Satu laporan yang melibatkan petugas keamanan melaporkan, dia merasakan tusukan di leher, ketika mencoba menahan dan meraih seseorang sebelum ikut pingsan.

Kepala Polisi Kota, Troy Finner sudah mendapatkan laporan medis petugas keamanan tersebut. Dia berhasil disadarkan kembali dengan dosis nalokson penangkal opioid. Selain itu, laporan juga memperhatikan tampak seperti bekas jarum di lehernya.

Seorang saksi mata berusia 19 tahun, Hamad Al Barak bercerita.

“Ada terlalu banyak orang. Kami semua didesak bersama-sama. Kami merasa seperti tidak bisa bernapas,” ujar Al Barak.

Baca Juga: V BTS Meminta Maaf Karena Cedera dan Tak Bisa Ikut Menari pada Konser Online Permission To Dance

Hal yang sama diakui Albert Merza, 43 tahun. Dia yang merupakan bagian dari kelompok dari Detroit, di mana korban tewas berasal, melihat banyak minuman dan perilaku gila.

“Rasanya seperti kerusuhan. Ada orang yang membuang barang. Benda beterbangan di mana-mana,” ujar Merza.

Dia juga menambahkan, sebagian peserta berusia di bawah 21 tahun. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x