Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Komedian Ernest Prakasa menyinggung pesimisme kepercaayaan masyarakat kepada pemerintah.
Menurut Ernest Prakasa, hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah merupakan konsekuensi logis jika pemerintah tidak bisa menjaga integritasnya.
Hal itu diungkapkan Ernest melalui akun Twitter miliknya saat menanggapi sebuah unggahan tangkapan layar di Instagram Story pada Sabtu, 19 Juni 2021 kemarin.
Dalam tangkapan layar tersebut, terdapat tulisan yang mengomentari dua judul berita yang memberitahukan bahwa D.I. Yogyakarta akan memberlakukan lockdown karena tingginya angka kenaikan kasus Covid-19.
“Berita covid semakin diseram-seramkan, karna sebentar lagi lebaran haji, supaya jamaah tidak bisa berangkat dan dananya bisa dikorup. (ini cima pikiran saya doang ko wkwkw),” bunyi narasi dalam tangkapan layar Instagram Story tersebut, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ernestprakasa pada Minggu, 20 Juni 2021.
Menanggapi komentar tersebut, Ernest berpikir bahwa pemikiran semacam itu tidak bisa disalahkan sepenuhnya.
“Ada yang mensyen di IGS bilang begini. Awalnya mau marah, tapi lantas mikir, pemikiran macam ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Bila pemerintah tidak bisa menjaga integritas, kehilangan kepercayaan rakyat adalah konsekuensi logis,” tulis Ernest.
Lebih lanjut, Komika itu menegaskan bahwa pelarangan pelaksanaan haji sudah menjadi ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi.
Dia juga berpendapat bahwa ketika rasa kurang percaya masyarakat terhadap pemerintah semakin tinggi, maka apapun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan mentah walau sebenarnya baik.
“Iya, soal haji memang ada ketentuan dari pemerintah Arab Saudi. Tapi intinya, kalo orang udah gak ada rasa percaya sama pemerintah, kebijakan yang seharusnya baik pun jadi mentah. Ini yang bikin pandemi makin ruwet,” ujar Ernest.
Ernest juga menyampaikan saran kepada pemerintah agar bisa menjaga kepercayaan masyarakat dan bisa serius melawan pandemi Covid-19.
“Makanya selain serius melawan pandemi, pemerintah juga butuh serius menjaga kepercayaan rakyatnya,” tuturnya.
Dia juga menyinggung terkait vonis ringan hukuman yang dijatuhkan kepada para koruptor.
Menurutnya, jika koruptor dapat hukuman yang ringan, masyarakat akan sulit mempercayai setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
“Kalo koruptor divonis ringan mah lupakanlah, kita jogedin aja shay,” tutup Ernest.***
