SEPUTARTANGSEL.COM - Berikut ini lirik lagu 'Pecah Seribu' yang dinyanyikan oleh Elvy Sukaesih dan kembali viral usai dicover ulang oleh Happy Asmara dengan aransemen yang unik dan berbeda dari aslinya.
Lagu 'Pecah Seribu' merupakan ciptaan dari Toto Ario dan kembali viral di media sosial setelah Happy Asmara dan beberapa penyanyi dangdut lainnya mengcover ulang lagu tersebut.
Lagu 'Pecah Seribu' sempat hits pada tahun 2002 yang dibawakan oleh Elvy Sukaesih.
Baca Juga: Profil Happy Asmara yang Menangkan 2 piala SCTV Awards
Berikut ini lirik lagu 'Pecah Seribu' yang kembali viral di media sosial terutama TikTok:
Ha-ah-ah-ah-ah
Hu-uh-uh-uh-uh
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Baca Juga: Lirik Lagu 'Madiun Ngawi' Happy Asmara Feat Denny Caknan
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
ho-oh-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la)
(La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia)
(Dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Baca Juga: Lagu 'Tak Ikhlasno' dari Happy Asmara Tembus 50 Juta Penonton
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
ho-oh-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la)
(La-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia)
(Dia, dia, dia, hanya dia)
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Kamis 25 Agustus 2022: Antam dan UBS Mulai Merangkak Naik
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ha-ah-ah
Ha-ah-ah
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti.***