Sinopsis Broken Wings, Film India yang Dikabarkan Dijiplak Denny Siregar Jadi 'Sayap-sayap Patah'

21 Agustus 2022, 15:33 WIB
Sinopsis Film India 'Broken Wings', yang disebut dijiplak Denny Siregar jadi Sayap-sayap Patah /IMDb

SEPUTARTANGSEL.COM - Film Sayap-sayap Patah yang baru tayang di bioskop dan diproduseri oleh Denny Siregar, dituduh plagiat.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang netizen di media sosial.

Menurut netizen yang diketahui bernama Desi Suyamto dan merupakan Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebut, Sayap-sayap Patah merupakan copy paste dan Google Translate dari film India yang sudah rilis terlebih dahulu. Judul film yang dimaksud adalah Broken Wings.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari ini, Minggu, 21 Agustus 2022 Saksikan Liga Futsal dan Suparman Reborn

Bahkan, menurut Desi Suyamto, kisah yang ada dalam Broken Wings kurang lebih sama. Hanya event, cast, dan settingnya saja yang berganti nama.

"Ya Ampun! Ternyata, judulnya cuma copy aste & Google Translate dari film India yang sudah rilis lebih dulu, dengan plot cerita yang kurang lebih sama (kisah cinta di saat terjadi insiden), hanya diganti event, cast, dan settingnya," ungkap Desi Suyamto sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Facebook dengan nama yang sama, Sabtu 20 Agustus 2022.

"Seluruh Indonesia malu...," tambah Desi Suyamto.

Sinopsis Broken Wings

Film Broken Wings merupakan film India berbahasa Nepal. 

Baca Juga: Sinopsis Film Horor 'Malam Satu Suro', Kisah Cinta Beda Alam yang Diperankan Suzanna

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memang artinya Sayap-sayap Patah.

Dikutip Seputartangsel.Com dari India Times, Broken Wings diperankan oleh bintang-bintang Bollywood, seperti Endo Mrinal, Sunakshi Grover, Vinay Pathak, dan Neetu. 

Film ini disutradarai oleh Shenpenn Khymsar dan akan tayang di Nepal 26 Agustus 2022. 

Film ini bergenre politik dan romansa yang menggunakan latar belakang gerakan Gorkhaland pada tahun 1986 di Darjeeling. 

Baca Juga: Cara Bayar Utang Puasa Bertahun-tahun dan Fidyahnya Menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Peristiwa yang dimaksud adalah kisah Subhash Ghisingh yang mengajukan pembentukan wilayahnya menjadi negara bagian tersendiri. Wilayah tersebut, meliputi perbukitan Darjeeling dan area Dooars dan Siligun Terai yang berdekatan.

Keluarga di wilayah Gorkha sudah menuntut pemisahan sejak tahun 1907 dengan Benggala Barat. Alasan yang dikemukakan adalah perbedaan etnis dan budaya. 

Tuntutan tersebut kemudian berubah menjadi kekerasan pada tahun 1986. Sebanyak 1.200 orang tewas dalam insiden.

Baca Juga: Miliki Universe Shatter Backpack Free Fire dengan Top Up Diamond

Gerakan mencapai puncaknya dengan pembentukan Darjeeling Gorkha Hill Council (DGHC) dua tahun setelahnya. Lembaga tersebut diperkenankan mengelola perbukitan selama 23 tahun dengan tingkatan ekonomi yang berbeda-beda. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler