Film KKN di Desa Penari Disebut Dominan Jumpscare Instan

1 Mei 2022, 10:58 WIB
Film KKN di Desa Penari tayang perdana di bioskop pada Sabtu, 30 April 2022, tuai respons positif dan negatif dari netizen. /Foto:Instagram @kknmovie/

SEPUTARTANGSEL.COM – Film KKN di Desa Penari akhirnya tayang di bioskop, setelah dua tahun diundur karena pandemi.

Semula, Film KKN di Desa Penari akan rilis pada 24 Februari 2022, kini resmi tayang di bioskop pada Sabtu, 30 April 2022.

Film KKN di Desa Penari diadaptasi dari cerita viral pada akun twitter SimpelMan pada tahun 2019, diproduksi oleh MD Pictures dan disutradarai oleh Awi Suryadi.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Segera Tayang, Timbul Analisis dari Netizen Keberadaan Lokasinya

Usai tayang perdana, Film KKN di Desa Penari menuai banyak respons baik positif ataupun negatif netizen di berbagai platform media sosial.

Banyaknya respons sebanding dengan data penjualan tiket yang dirilis akun resmi @mdpictures_official.

Dalam sehari, penjualan tiket Film KKN di Desa Penari mencapai 315.486 tiket.

Baca Juga: 5 Film dan Drama yang Pernah Dibintangi Aktor Jin Ha, Main dengan Lee Min Ho Juga

“Penantian 2 tahun ga sia-sia sih. Visualisasi thread twitter yang loyal banget dan kuat di berbagai segi teknis. Jump scare ciamik, visual cantik, aktingnya pas semua. Pokoknya jualan banget jadi film lebaran tahun ini,” tulis akun twitter @callmetimo.

“Sebagai penonton yg sdh diphpin film ini dari 2020 dan jg sebagai penonton yang selalu kecewa dengan novel/thread horor yang dijadiin film, Cuma mo bilang jujur ini film gak ngecewain, dan pertama kalinya nonton horor lokal se studio tepuk tangan pas film kelar,” ucap akun @ulumm04

Tak hanya respons positif, publik juga mengomentari kekurangan dari film KKN di Desa Penari setelah menonton film ini.

Baca Juga: Hotman Paris Cosplay Jadi Pemulung dan Tukang Parkir, Netizen: Awas Nanti Ditawarin Main Film Azab

Akun @kripikfilm menyebutkan bahwa film KKN di Desa Penari tak mau repot untuk membangun keseraman. Cerita yang dibiarkan berantakan dan hanya dominan jumpscare instan yang melelahkan.

Ditambahkan, visual dan produksinya yang memang mahal tetapi isinya tidak jauh lebih baik dari film horor sebelumnya.

“Padahal udah punya materi yg bagus. unsur horor campur budaya gitu keren menurutku dibandingkan setan mainstream, misal sekadar teror pocong, kunti, dsj,” tutur akun @emfatoni.

Baca Juga: Review Film ‘Bebas’: Baim Wong Bahagia Gabung dalam Genk Cewek hingga Terinspirasi dari Korea

“seperti balik lagi ke film horor indo, lemah story telling lemah editing dan acting, Cuma bersenjatakan kalimat “uncut” yang berbau dewasa, tidak ada bedanya dengan horor kita dulu yang dicemooh menjual TETE,” ucap akun @nameisbast

“senjata tersebut digunakan ketika film tersebut mundur rilisnya, dimana hypenya sudah redup dan akhirnya berikan kalimat kutipan tersebut agar seolah ada sesuatu,” lanjutnya.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler